kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah masih ada potensi menguat pekan depan


Minggu, 24 Maret 2019 / 19:01 WIB
Rupiah masih ada potensi menguat pekan depan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) mampu tahan banting dari penguatan rupiah beberapa hari lalu. Pelemahan rupiah akhir pekan ini pun diperkirakan hanya sementara karena kondisi global yang cukup mengkhawatirkan "perasaan" pelaku pasar.

Dikutip dari Bloomberg pada penutupan perdagangan, rupiah terpantau melemah sebesar 0,16% atau sebesar 22,5 poin di level Rp 14.162 per dollar AS.

Sementara menurut versi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah juga tercatat melemah sebesar 0,39% di level Rp 14.157 per dollar AS. Sebelumnya posisi rupiah berdasarkan versi JISDOR berada di level Rp 14.102 per dollar AS.

Analis Asia Central Capital Futures Wahyu Tribowo Tribowo Laksono mengatakan sentimen utama yang menekan rupiah yaitu penguatan rupiah. Wahyu bilang banyak faktor yang membuat mata uang dollar akhir pekan ini ditutup menguat.

Salah satunya pernyataan dari The Fed bernada dovishnya suku bunga tahun ini, yang membuat pelaku pasar jelas akan kebijakan bank sentral AS. Hanya saja persoalan Brexit yang dirundung tidak pasti membuat investor juga khawatir sehingga lebih memilih AS. Itulah yang membuat dollar menguat.

"Kendati demikian, kondisi global yang negatif sebenarnya cukup menopang rupiah untuk menguat selama beberapa hari kemarin. Dan akhir pekan melemah karena menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) saja yang diperhatikan pasar akan seperti apa nantinya," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (24/3).

Wahyu mencatat bahwa dengan kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga 6% dibanding The Fed yang akan menurunkan suku bunga tahun ini, jelas akan menguntungkan rupiah.

Tak hanya itu, Pemerintah pun sangat menjaga pertumbuhan ekonomi juga neraca perdagangan yang surplus Februari lalu. "Setidaknya ancaman rupiah menyentuh Rp 15.000 per dollar AS, tidak akan ada," tandasnya.

Sehingga, Wahyu menilai bahwa kondisi rupiah akhir pekan ini termasuk stabil. Dan pelemahan hanya koreksi teknikal sementara saja. Dia pun melihat bahwa rupiah ke depannya masih akan menguat atau jauh dari melemah.

Besok, Senin (25/3) rupiah diprediksi akan bergerak di level Rp 14.100 sampai Rp 14.200 per dollar AS. Untuk itu, Wahyu merekomendasikan jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×