Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski cenderung bergerak datar, kurs rupiah berhasil mengungguli dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat 0,27% ke Rp 13.316 per dollar AS selama sepekan ini. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,23% ke Rp 13.331 per dollar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,23% dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah rupiah di BI menguat 0,25%.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pelemahan dollar AS terhadap mayoritas mata uang dunia. Hal ini terjadi lantaran senat AS belum menyetujui anggaran pemerintah untuk tahun anggaran 2018. Padahal, Jumat pekan ini merupakan tenggat waktu pengesahan. Ada ancaman pemerintah Amerika terpaksa shutdown jika anggarannya tak kunjung disetujui, kata Putu, kemarin.
Analis pasar uang di Bank Mandiri Reny Eka Putri juga menyebut, ancaman penutupan pemerintah AS menjadi faktor utama di balik penguatan rupiah selama pekan ini. Selain itu, data-data ekonomi negeri Paman Sam tidak mampu mengangkat posisi dollar AS dari tekanan.
Rupiah juga terbantu oleh stabilnya pertumbuhan ekonomi China. Di kuartal empat lalu, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,8%. Pelaku pasar meyakini permintaan impor barang-barang asal Indonesia di negara tersebut bakal meningkat. Dari dalam negeri, rupiah disokong pelaksanaan lelang SUN yang laris manis dan keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan 4,25%.
Reny melihat rupiah masih berpeluang melanjutkan tren penguatan pada pekan depan. Namun, sifatnya terbatas, mengingat minimnya sentimen dari dalam negeri. Ia meramalkan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.295–Rp 13.365 per dollar AS. Putu memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.325–Rp 13.380 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News