kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Meski dollar AS menguat, rupiah tetap kokoh


Jumat, 19 Januari 2018 / 07:36 WIB
Meski dollar AS menguat, rupiah tetap kokoh
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan indeks dollar Amerika Serikat (AS) yang terus belanjut hingga Kamis (18/1) tak berpengaruh pada pergerakan rupiah. Nyatanya mata uang Garuda masih mampu menunjukkan penguatannya. Kondisi ekonomi domestik yang cukup positif berhasil menghalau penguatan greenback.

Di pasar spot, pada Kamis (18/1), valuasi rupiah tercatat menguat 0,09% ke level Rp 13.347 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda justru melemah 0,32% ke level Rp 13.323 per dollar AS dari hari kemarin.

“Berita ekonomi dari domestik akhir-akhir ini cukup bagus, jadi rupiah cukup diminati,” ujar David Sumual, Ekonom PT Bank Sentral Asia kepada Kontan, Kamis (18/1).

Menurutnya, beberapa sentimen positif tersebut datang dari posisi utang luar negeri swasta Indonesia yang mengalami pertumbuhan di bulan November 2017. Jumlahnya tumbuh 4,2% dibanding periode yang sama tahun lalu dan tumbuh 1,3% dibanding bulan Oktober 2017.

Kemudian lanjut David, keberhasilan lelang Surat Utang Negara (SUN) juga turut menopang penguatan rupiah. Pada Selasa (16/1) pemerintah berhasil meraup dana sebanyak Rp 25,5 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 72,46 triliun.

Sedangkan dari eksternal, rupiah terbantu karena rilis data ekonomi China yang membaik. Sebagai mitra dagang perbaikan kondisi ekonomi Negeri Panda itu juga menopang valuasi mata uang rupiah. Biro Statistik China baru saja merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2017 yang dicapai stabil pada level 6,8% dan data produksi industri bulan Desember 2017 juta dilaporkan meningkat dari 6,1% ke 6,2%.

Sementara itu, di lain pihak, Lukman Leong, Analis PT Valbury Asia Futures cenderung melihat saat ini rupiah tengah berada dalam fase konsolidasi karena beberapa waktu lalu sempat menguat cukup signifikan terhadap dollar AS. Ia beranggapan penguatan terjadi karena menjelang sore indeks dollar AS mulai menunjukkan sedikit pelemahan.

“Di awal sesi memang naik tetapi menjelang sore kembali turun, makanya rupiah bisa menguat,” terangnya.

Mengutip Bloomberg, pada Kamis (18/1) pukul 17.00 WIB, indeks dollar tercatat menguat 0,20% ke level 90,720. Pada awal sesi indeks sempat menyentuh posisi 90,973.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×