Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah keok untuk hari yang keempat. Ini merupakan pelemahan terpanjangnya dalam hampir sebulan terakhir. Data transaksi antar bank lokal menunjukkan, rupiah tergerus 0,4% ke posisi Rp 8.953 per dollar AS pada pukul 9.05 WIB.
Pelemahan mata uang Garuda ini dipicu keputusan bank sentral yang di luar dugaan memangkas tingkat suku bunga, kemarin. Bank Indonesia menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 6,5%, setelah tujuh bulan sebelumnya dipertahankan di level 6,75%.
Kepala pasar global dari PT Bank UOB Indonesia Eko Joewono menyebut, rupiah tertekan karena penurunan suku bunga. "Kami juga telah melihat investor asing keluar dari pasar," ungkapnya di Jakarta, hari ini.
Selama Oktober, rupiah sudah tertekan 1,8% karena aksi investor asing melepas dana dari pasar saham domestik mencapai US$ 55 juta, atau lebih besar dari jumlah yang mereka beli hingga perdagangan kemarin.
Namun, pada 7 Oktober lalu, Deputi gubernur BI Hartadi Sarwono menyebut, cadangan devisa BI tetap berada di atas level yang aman. Dia juga menyebut bank sentral menjual dollar bila diperlukan untuk memudahkan volatilitas nilai tukar rupiah.
Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun 14 basis poin ke level 6,58%, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News