Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah keok melawan dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terpukul setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis dini hari.
Di pasar spot, Kamis (15/12), kurs rupiah melemah 0,68% dibanding hari sebelumnya ke level Rp 13.384 per dollar AS. Seirama, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah keok 0,62% ke posisi Rp 13.367 per dollar AS.
Research and Analyst PT Monex Invesntindo Futures Vidi Yuliansyah mengatakan, keputusan The Fed mengere suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% menekan rupiah. Apalagi, The Fed memperkirakan laju kenaikan suku bunga tahun depan lebih cepat dari harapan sebelumnya menjadi tiga kali. Hal ini tidak lepas dari kebijakan ekonomi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berencana memberikan stimulus fiskal dalam jumlah besar.
"Kebijakan Trump berpotensi meningkatkan angka inflasi dan membuka peluang The Fed menaikkan suku bunga lebih banyak," tuturnya.
Sementara, di dalam negeri, belum ada sentimen penyokong rupiah. Pelaku pasar masih menanti kebijakan suku bunga BI. Bank sentral diprediksi akan menahan suku bunga acuan di level 4,75% hingga tahun depan, lantaran menunggu dampak lebih lanjut dari kebijakan Trump terhadap ekonomi Indonesia.
"Pelaku pasar juga menanti outlook BI terhadap ekonomi Indonesia," imbuh Vidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News