Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menguat ke bawah Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Kamis (7/11), di pasar spot, rupiah menguat 0,18% ke Rp 13.998 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,34% ke Rp 14.040 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan, penguatan rupiah disokong kenaikan cadangan devisa bulan Oktober. Cadangan devisa Indonesia per Oktober 2019 mencapai US$ 126,7 miliar atau lebih besar dari posisi cadangan devisa September yang sebesar US$ 124,3 miliar.
Selain itu, kondisi politik yang kembali stabil sejak pelantikan Presiden Joko Widodo juga membuat rupiah cenderung menguat karena aliran dana asing mulai kembali masuk.
Baca Juga: Himpun Dana dari Investor Individu, Saham-Saham Benny Tjokro Terpuruk ke Level Gocap
Namun, Andian mengatakan di saat yang sama, BI akan menjaga rupiah untuk tidak menguat terlalu signifikan. "Pergerakan rupiah yang jauh turun di bawah Rp 14.000 akan susah tercapai atau bertahan lama, BI mencoba jaga volatilitas rupiah," kata Andian, Kamis (7/11).
Sementara, faktor eksternal juga turut mendukung penguatan rupiah dengan bertambahnya kerjasama Indonesia dengan China dan negara lain. Andian memproyeksikan rupiah berpotensi menguat ke Rp 13.930 per dolar AS hingga Rp 14.050 per dolar AS pada Jumat (8/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News