Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (7/6). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah ke Rp 13.309 per dollar AS atau melemah tipis 0,09% dari posisi kemarin Rp 13.297 per dollar AS pada pukul 11:49 WIB.
Senasib, rupiah pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ke Rp 13.307 per dollar AS atau melemah 0,17% dari posisi kemarin RP 13.285 per dollar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan menyusul respons negatif pelaku pasar uang terhadap proyeksi Bank Indonesia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari asumsi pemerintah.
"Pelaku pasar merespons negatif pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1-5,5 persen atau lebih rendah dibandingkan asumsi pertumbuhan pemerintah sebesar 5,4-6,1 %," katanya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedang mencermati sentimen global terutama antisipasi menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai kebijakan suku bunga acuan AS.
"Di tengah antisipasi hasil kebijakan FOMC itu, pelaku pasar di dalam negeri cenderung menahan transaksinya sehingga menahan laju rupiah," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa dollar AS yang sedang mengalami tekanan di pasar global menjelang keputusan kebijakan bank sentral Eropa dan testimoni mantan Direktur FBI James Comey.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pelemahan rupiah relatif sementara menyusul indeks manufaktur Indonesia pada Mei 2017 masih direspons positif oleh pasar, yakni di posisi 50,6.
"Angka di atas 50 mengindikasikan masih adanya ekspansi ekonomi Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News