Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah spot melemah 0,88% ke Rp 15.404 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (3/10) dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di level Rp 15.268 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah Jisdor berada di level Rp 15.394 per dolar AS, melemah 0,96% dari hari sebelumnya.
Analis mata uang dan komoditas Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah ini disebabkan oleh sikap investor yang mengantisipasi data tenaga kerja AS. NFP yang lebih kuat menyusul data pekerjaan ADP yang dirilis semalam lebih tinggi dari perkiraan.
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka menambahkan, konflik Timur Tengah juga mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Konflik Timur Tengah ini akan mengganggu aliran minyak mentah dari wilayah pengekspor utama membayangi prospek pasokan global yang lebih kuat.
Selain itu, pada hari Kamis, Israel melakukan pengeboman ke pusat kota Beirut yang menewaskan sedikitnya enam orang.
"Setelah pasukannya mengalami hari paling mematikan di garis depan Lebanon dalam setahun bentrokan melawan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran," kata Ibrahim dalam rilis, Kamis (3/10).
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Anjlok 1% ke Rp 15.429 Per Dolar AS, Paling Lemah di Asia
Jumat (5/10), Lukman memperkirakan rupiah masih akan berada dalam tekanan. Ini karena dolar AS masih didukung oleh permintaan safe haven.
"Dari data ekonomi, malam ini investor mengantisipasi data ISM sektor jasa AS yang merupakan sektor yang masih kuat. Namun BI diperkirakan akan masuk intervensi dan sedikit meredakan tekanan pada rupiah," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (3/10).
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 15.375 per dolar AS-Rp 15.525 per dolar AS. Sementara Ibrahim memproyeksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.410 per dolar AS-Rp.15.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News