kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Kembali ke Kisaran Rp 15.000 Per Dolar AS, Senin (17/7) Pagi


Senin, 17 Juli 2023 / 09:47 WIB
Rupiah Kembali ke Kisaran Rp 15.000 Per Dolar AS, Senin (17/7) Pagi
ILUSTRASI. Senin (17/7) pukul 9,46 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,33% ke Rp 15.008 per dolar AS.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di awal pekan ini. Senin (17/7) pukul 9,46 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,33% ke Rp 15.008 per dolar Amerika Serikat (AS). Jumat (14/7) lalu, kurs rupiah ditutup di Rp 14.958 per dolar AS.

Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat pergerakan pasar global cukup fluktuatif dengan sentimen yang bervariasi di pasar. Setelah perkembangan pasar tenaga kerja AS membaik cukup mendukung kenaikan suku bunga lanjutan The Fed.

Kemudian inflasi AS, yang selama ini menjadi faktor utama kenaikan Fed Funds Rate mengalami penurunan. "Pasca rilis inflasi AS, market kembali berspekulasi bahwa The Fed dapat mengurangi agresivitas AS dalam menaikkan suku bunga acuannya sehingga respons market cenderung positif," kata Reny dalam riset, Senin (17/7).

Di sisi lain, indeks dolar menurun ke bawah 100 sejalan dengan prospek The Fed akan lebih cepat untuk menyelesaikan pengetatatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga. Alhasil, mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS, begitu pula rupiah yang kembali menguat ke bawah Rp 15.000.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah Pada Perdagangan Senin (17/7) Pagi

"Namun kalau kami lihat proyeksi FOMC meeting 26 Juli 2023 mendatang, baik The Fed maupun market masih melihat peluang dinaikkannya FFR sebesar 25bps menjadi batas atas 5,5%," kata dia. 

Seiring dengan penguatan mata uang regional, rupiah juga berpotensi mengalami apresiasi. Menurutnya, pasar akan menantikan rilis data neraca perdagangan yang diperkirakan masih melanjutkan surplus meskipun nilai ekspor dan impor diprediksi menurun karena melemahnya permintaan global.

Berdasarkan proyeksi Bank Mandiri, Indonesia diperkirakan akan mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 1,33 miliar pada 23 Juni. Peningkatan dari surplus US$ 0,44 miliar pada Mei 23, meskipun tetap di bawah tren positif dalam dua tahun terakhir.

"Pada perdagangan hari ini, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.885 per dolar AS–Rp 14.972 per dolar AS," pungkas Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×