Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tertekan. Pada perdagangan hari ini (28/12), rupiah kembali ditutup melemah dalam tiga hari berturut-turut.
Asal tahu saja, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,36% ke Rp 15.719 per dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (28/12). Sejalan dengan pelemahan rupiah di pasar spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,28% ke level Rp 15.703 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah hari ini melemah cukup besar di tengah sentimen risk-off pasar.
"Ini disebabkan kembalinya sentimen kekhawatiran perlambatan ekonomi di tahun depan," jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).
Dia menambahkan, rupiah tetap tertekan dalam beberapa sesi terakhir di tengah berita positif dari China maupun Indonesia terkait kebijakan Covid-19. Hal ini menggarisbawahi sentimen negatif investor yang berkelanjutan pada rupiah.
Baca Juga: Prospek Rupiah di Tahun 2023, Menanti Aksi The Fed
Dia menambahkan, pelemahan ini masih akan berlanjut pada perdagangan Kamis (29/12), walaupun dolar AS bergerak cukup datar di tengah perdagangan akhir tahun yang sepi.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana sepakat bahwa rupiah masih akan terdepresiasi di hadapan dolar AS.
Sentimen utamanya adalah kekhawatiran tingkat suku bunga global yang tinggi sehingga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global.
Hal tersebut dianggap masih menjadi perhatian market global. Di samping itu, pasar berekspektasi akan ada kenaikan inflasi Desember dan kenaikan BI7-DRRR lanjutan.
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.719 Per Dolar AS Pada Hari Ini (28/12)
Untuk perdagangan besok (29/12), Fikri memproyeksikan rentang rupiah akan berada diantara Rp 15.620 - Rp 15.820 per dolar AS. Sedangkan, Lukman memprediksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.650 - Rp 15.800 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News