Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir pekan, Jumat (29/3), rupiah dibuka menguat setelah hampir sepanjang pekan ini tertekan oleh dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, pukul 09:52 WIB, rupiah pasar spot terpantau menguat tipis sebesar 0,02% atau 3 poin di level Rp 14.240 per dollar AS. Pada sesi perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp 14.243 per dollar AS.
Analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar menjelaskan jika perkembangan perundingan perang dagang antara AS dan China yang produktif, menjadi katalis utama menguatnya rupiah.
"Negosiasi perang dagang yang produktif antara AS dan China, memberi harapan dan optimisme bagi rupiah pagi ini," ujar Deddy kepada Kontan, Jumat (29/3).
Saat ini, perang dagang AS dan China memasuki tahapan baru dimana negosiator yang mewakili Presiden AS Donald Trump, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, bertolak ke Beijing pada Kamis (28/3).
Sementara negosiator dari China, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He akan berkunjung ke Washington pada pekan depan.
Upaya ini menunjukkan bahwa kedua negara memiliki tekad untuk mencapai kesepakatan guna menghindari eskalasi perang dagang, yang sudah berlangsung selama delapan bulan dan mempengaruhi tarif impor masing-masing negara dengan total sebesar US$360 miliar.
Tak hanya itu, sejumlah pejabat AS mengatakan, China telah menyusun proposal tentang berbagai masalah, termasuk transfer teknologi secara paksa (HAKI), seiring dengan upaya kedua negara mengatasi permasalahan yang tersisa untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang dagang.
"Kemajuan tersebut menjadi perhatian utama para pelaku pasar saat ini. Namun memang karena menjelang akhir pekan, banyak pula pelaku pasar bermain aman dengan mengambil langkah wait and see," imbuh Deddy.
Dirinya melanjutkan, pasar saham AS yang saat ini juga bergerak positif, akan memberikan keuntungan pula bagi rupiah. Sebab dengan amannya pasar saham AS, akan meningkatkan pelaku pasar berani mengambil risiko bermain di kawasan emerging market.
"Saat ini isu resesi AS dan Brexit memang masih menjadi ganjalan perekonomian global, tetapi kelanjutan perundingan perang dagang AS dan China jelas menjadi katalis yang berarti bagi rupiah" tambah Deddy.
Dengan demikian, Deddy memproyeksikan jika rupiah akan memiliki potensi menguat pada penutupan pasar perdagangan spot.
Dirinya memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp 14.190 per dollar AS - Rp 14.255 per dollar AS pada perdagangan spot hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News