Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah masih bergerak terbatas cenderung menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (7/4). Mengacu Bloomberg, rupiah pasar spot berakhir ke level Rp 13.321 per dollar AS atau menguat tipis 0,05% dari posisi kemarin Rp 13.328 per dollar AS.
"Mata uang rupiah menguat seiring proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dimana pada tahun 2017 sebesar 5,1% dan 5,3% pada 2018," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada dikutip dari Antara.
Reza menambahkan, sentimen mengenai survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang mengindikasikan optimisme pada Maret 2017 juga turut menjaga nilai tukar rupiah.
Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia memaparkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2017 sebesar 121,5, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 117,1.
Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang mengalami penguatan juga turut menjadi salah satu penopang bagi mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan cadangan devisa periode Maret yang diperkirakan naik juga menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah terhadap dollar AS di pasar valas domestik.
"Cadangan devisa yang naik bisa mencegah rupiah dari pelemahan," kata Rangga.
Asal tahu saja, cadangan devisa (cadev) per akhir Maret 2017 tercatat sebesar US$ 121,8 miliar. Angka tersebut naik US$ 1,9 miliar dibanding posisi pada akhir Februari 2017 yang tercatat US$ 119,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News