CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Rupiah Hari Ini (31/10) Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, Simak Proyeksi Untuk Besok


Kamis, 31 Oktober 2024 / 17:57 WIB
Rupiah Hari Ini (31/10) Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, Simak Proyeksi Untuk Besok
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Kamis (31/10), di pasar spot rupiah ditutup menguat 0,04% ke level Rp 15.698 per dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menunjukkan tajinya di hari terakhir Oktober ini. Kamis (31/10), di pasar spot rupiah ditutup menguat 0,04% ke level Rp 15.698 per dolar AS. Begitupun rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,17% kevel Rp 15.705 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pergerakan rupiah masih sangat dipengaruhi oleh faktor luar, terutama dari data AS yang terus mendukung dolar AS.

Sutopo mencermati, indeks dolar yang bertahan stabil di sekitar 104,2 pada hari Kamis disebabkan oleh sikap investor yang bersiap untuk laporan indeks harga PCE. Laporan ini akan berdampak signifikan kepada keputusan kebijakan Federal Reserve mendatang. 

"Pasar juga dengan hati-hati mengantisipasi data penggajian nonpertanian hari Jumat dan pemilihan presiden AS minggu depan," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (31/10). 

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 15.705 Per Dolar AS Pada Kamis 31 Oktober 2024

Sutopo bilang bahwa kini pasar berharap agar The Fed menerapkan pemotongan suku bunga 25 basis poin minggu depan, menyusul pengurangan 50 bps yang lebih agresif pada bulan September lalu. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pertumbuhan penggajian swasta AS melonjak pada bulan Oktober. Hal itu mengatasi kekhawatiran gangguan sementara akibat badai dan pemogokan, menurut laporan ketenagakerjaan nasional ADP. 

Di sisi lain, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8% pada kuartal ketiga. Namun data itu sedikit lebih rendah dari 3% yang diharapkan oleh para ekonom. Kendati demikian, menurut Ibrahim data tersebut berhasil membuat rupiah sedikit goyah dan ditutup menguat tipis pada hari ini. 

"Pembacaan ekonomi telah menunjukkan pasar kerja dan ekonomi yang tangguh, memacu para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga," ujar Ibrahim. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.698 Per Dolar AS Hari Ini 31 Oktober 2024

Ibrahim melanjutkan, dolar maupun imbal hasil obligasi AS telah didukung dalam beberapa hari terakhir dari meningkatnya spekulasi di pasar. Untuk perdagangan besok, Jumat (1/11), Ibrahim memperkirakan pergerakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.680 per dolar AS-Rp15.740 per dolar AS. 

Sementara Sutopo mengatakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi sikap pasar yang menantikan data inflasi Indonesia pada hari Jumat ini. Adapun laju inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 1,84% pada September 2024, menandai level terendah sejak November 2021.

Meskipun turun, tetapi masih berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5% hingga 3,5%. Sementara, untuk inflasi bulan Oktober diperkirakan masih tetap dikisaran 1,84%. Dengan demikian, prediksi Sutopo rupiah akan berada di kisaran Rp 15.650 per dolar AS-Rp 15.750 per dolar AS pada besok (1/11). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×