Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (3/7). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,15% ke posisi Rp 16.371 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah justru melemah 0,02% ke level Rp 16.387 per dolar AS, pada Rabu (3/7).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen dari luar negeri yang membuat rupiah menguat datang dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memberikan komentar dovish. artinya menunjukkan bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.
Kemudian, Ibrahim menuturkan, menyusul laporan JOLTS dan komentar Powell, suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 69% pada bulan September, naik dari sekitar 63% pada hari Senin, menurut perhitungan LSEG.
"Pasar juga memperkirakan satu atau dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 ini,” ujar Ibrahim dalam riset harian, Rabu (3/7).
Baca Juga: Yen Anjlok ke Level Terendah Dalam 38 Tahun, Pasar Menantang Otoritas Untuk Bertindak
Sementara sentimen dari dalam negeri, datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp 8.353,02 triliun pada Mei 2024. Jumlah utang itu naik sebesar Rp 14,59 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp 8.338,43 triliun.
Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan, berdasarkan instrumen, utang pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni berupa surat berharga negara (SBN) dan pinjaman.
Adapun mayoritas utang pemerintah per Januari 2024 masih didominasi oleh instrumen SBN, yakni 87,96% dan sisanya pinjaman 12,04%.
Selaras dengan hal ini, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah menguat terbatas pada perdagangan Rabu (3/7) menjelang libur AS dan rilis data ADP Employment Change.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 16.387 Per Dolar AS, Rabu (3/7)
Menurut Josua, penguatan rupiah ini cenderung disebabkan oleh atraktifnya aset rupiah di kawasan Asia, seiring dengan perlambatan inflasi domestik.
Josua memperkirakan, pergerakan rupiah pada Kamis (4/7) akan cenderung terbatas dalam range yang sempit, akibat libur hari kemerdekaan AS.
Josua memproyeksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 per dolar AS-Rp 16.425 per dolar AS pada perdagangan Kamis (4/7).
Sedangkan Ibrahim, memprediksi bahwa mata uang garuda ini akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 16.320 per dolar AS-Rp 16.440 per dolar AS pada Kamis (4/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News