kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Rupiah ditutup menguat 0,04% di level Rp 14.155 per dolar AS


Kamis, 05 September 2019 / 16:28 WIB
Rupiah ditutup menguat 0,04% di level Rp 14.155 per dolar AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat. Data Bloomberg Kamis (5/9) Pukul 16.00 WIB, rupiah spot menguat 0,04% ke Rp 14.155 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kemarin rupiah ditutup di level Rp 14.160 per dolar AS. Di JISDOR kurs rupiah Rp 14.153 per dolar AS atau menguat 0,46% dibandingkan penutupan kemarin Rp 14.218 per dolar AS.

Baca Juga: Jelang penutupan, rupiah stagnan di level Rp 14.160 per dolar AS

Hampir seluruh mata uang Asia menguat pada hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, hanya yuan offshore dan baht yang melemah terhadap the greenback.

Sementara mata uang won dan ringgit memimpin penguatan pada hari ini. Nilai tukar won menguat 0,41% dan ringgit naik 0,22%. Penguatan mata uang Asia ini memanfaatkan pelemahan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar yang mencerminkan kurs dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di 98,42, turun dalam dua hari perdagangan terakhir.

Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney mengatakan bahwa pelemahan dolar ini terjadi karena sentimen pasar tidak lagi berada di level ekstrem. "Pasar mata uang menggambarkan perubahan ini. Dolar bermain dalam peran pasif ketika pasar menunggu tweet perdagangan selanjutnya," kata McCarthy kepada Reuters.

Yuan offshore menguat 0,18% ke 7,13. Kemarin, kabinet China mengumumkan rencana penurunan giro wajib minimum selanjutnya. Lewat penurunan rasio pencadangan ini, perbankan diharapkan memiliki likuiditas untuk meningkatkan pinjaman.

Stephen Innes, Asia Pacific market strategist Axi Trader mengatakan penurunan premi risiko geopolitik menjadi pelonggaran yang diperlukan pasar. "Tapi dengan perang dagang yang makin menyebar, pasar cenderung diselimuti kehati-hatian," kata Innes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×