Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Data ekonomi dalam negeri yang positif berhasil membawa rupiah unggul. Di pasar spot, Senin (17/7), nilai tukar rupiah naik tipis 0,09% ke posisi Rp 13.326 per dollar AS. Serupa, kurs tengah Bank Indonesia menunjukan rupiah terkerek 0,25% menjadi Rp 13.313 per dollar AS.
Surplus neraca dagang Indonesia di Juni lalu yang mencapai US$ 1,63 miliar mengangkat kurs rupiah. Angka ini jauh lebih tinggi dari surplus bulan sebelumnya yang hanya US$ 474 miliar.
Di saat yang sama, data ekonomi AS yang buruk masih menekan nilai tukar dollar AS. Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, the greenback masih sulit keluar dari tekanan.
Walau masih diselimuti sentimen positif, tapi Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal memperingatkan, rencana sejumlah bank sentral dunia menaikkan suku bunga bisa menekan pergerakan rupiah.
Hari ini Faisyal masih memprediksi rupiah menguat dan bergerak di kisaran Rp 13.300-Rp 13.345 per dollar AS. Sedangkan Josua memprediksi, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.200-Rp 13.375 per dollar AS pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News