Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penantian pasar terhadap pidato pejabat The Fed jadi faktor yang menyebabkan rupiah stagnan di tengah pekan ini.
Kamis (16/11), di pasar spot, nilai tukar rupiah tergelincir tipis 0,03% menjadi Rp 13.539 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terangkat 0,01% jadi Rp 13.538 per dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah yang terbatas ini disokong data ekonomi Negeri Paman Sam yang dirilis Rabu (15/11). AS mengumumkan tingkat inflasi Oktober masih sesuai perkiraan, yakni di 0,1%. Namun, penjualan ritel inti AS di Oktober malah turun dari 1,2% jadi 0,1%.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy menambahkan, dari dalam negeri belum ada katalis yang dapat membuat rupiah melaju kencang. Neraca perdagangan Indonesia yang surplus tak mampu mendorong rupiah naik, lantaran surplusnya mengecil.
Pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi pidato dua pejabat The Fed, yakni Robert Kaplan dan Lael Brainard. Pelaku pasar masih mencari indikasi arah kebijakan suku bunga The Fed, menjelang rapat The Fed terakhir di tahun ini. Sementara, keputusan BI mempertahankan suku bunga di 4,25% tidak akan terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
Nizar memprediksi hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.520-Rp 13.550 per dollar AS. Sedangkan menurut analisa Reny, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.525-Rp 13.565 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News