Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tren penguatan rupiah masih bertahan hingga penutupan hari ini. Berdasarkan data di pasar spot, Jumat (14/7), nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,07% ke level Rp 13.339 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah terapresiasi 0,45%.
Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) dalam sepekan juga menunjukkan penguatan kurs rupiah sebanyak 0,37% menjadi Rp 13.347 per dollar AS.
Research & Analyst Valbury Asia Lukman Leong menyatakan, penguatan rupiah masih terkena imbas pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang bernada dovish dan juga masalah politik Amerika yang melibatkan Presiden AS Donald Trump dengan Rusia. Efeknya, dollar AS terus tertekan sehingga menguntungkan rupiah.
Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia dan kebijakan BI untuk menstabilkan rupiah dinilai Lukman sebagai sentimen positif bagi rupiah. "Masih bisa dikontrol, jadi trennya cukup positif," katanya.
Sementara, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebutkan, rilis data ketenagakerjaan Paman Sam yang dinilai tidak sesuai ekspetasi pasar menjadi faktor penekan dollar. "Jadi, market melakukan aksi jual terhadap dollar," jelasnya.
Reny memprediksi, pekan depan, mata uang Garuda masih dalam tren menguat, karena indeks dollar masih cenderung melemah. Rupiah diramal akan berada di kisaran Rp 13.320-Rp 13.385 per dollar AS.
Prediksi Lukman, rupiah juga akan cenderung menguat hingga pekan depan di rentang Rp 13.250-Rp 13.350 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
