Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksi melemah di awal pekan ini. Tekanan bagi pergerakan rupiah bakal berasal dari eksternal.
Lukman Leong, Analis DC Futures mengatakan, sentimen negatif datang dari data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang naik 6,9% pada kuartal IV-2021. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 5,3%.
Hal tersebut dapat mendorong dolar AS untuk lebih perkasa. Ini membuat mata uang emerging market, termasuk rupiah, kembali di bawah tekanan.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, keperkasaan indeks dolar AS masih berlanjut di pekan ini. Apalagi katalis dari rencana Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat guna menghambat lonjakan inflasi masih cukup kuat.
Baca Juga: Negara Berkembang Dinilai Lebih Siap Hadapi Tapering Negara Berkembang
Karena itu, Fikri memproyeksikan, rupiah di awal pekan berada dalam rentang Rp 14.280 per dolar AS-Rp 14.480 per dolar AS.
Sedangkan, Lukman memprediksi, hari ini rupiah bergerak dalam kisaran Rp 14.325 per dolar AS-Rp 14.450 per dolar AS.
Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup menguat 0,10% ke Rp 14.378 per dolar AS pada Jumat (28/1). Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) juga naik tipis 0,03% ke Rp 14.381 per dolar AS di akhir pekan.
Baca Juga: Rupiah Berhasil Menguat Pada Jumat (28/1), Tapi Masih Melemah Dalam Sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News