kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diproyeksi kembali melemah, simak sentimen yang mempengaruhinya hari ini


Jumat, 22 Oktober 2021 / 07:55 WIB
Rupiah diproyeksi kembali melemah, simak sentimen yang mempengaruhinya hari ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi lanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini (22/10). Para analis melihat, sentimen eksternal masih jadi faktor utama yang menekan pergerakan rupiah.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, sentimen eksternal yang lebih kuat akan memicu tren negatif bagi rupiah berlanjut pada hari ini.

“Pasar kemungkinan akan terus mencermati mengenai kekhawatiran mengenai krisis energi, yang bisa memicu kekhawatiran inflasi. Hal ini berpotensi mempercepat Federal Reserve (The Fed) untuk melakukan tapering yang tentunya bisa jadi sentimen negatif buat rupiah,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Sebenarnya Alwi melihat, sentimen dari dalam negeri sebenarnya masih positif seiring membaiknya data-data ekonomi telah memacu arus dana asing masuk ke pasar dalam negeri. Selain itu, turunnya kasus Covid-19 dan DKI Jakarta sudah turun menjadi PPKM level 2 juga turut jadi sentimen positif.

Hanya saja, rupiah sudah menguat cukup tajam sebelum libur kemarin serta sentimen eksternal yang berpotensi lebih dominan membuatnya melihat rupiah akan melemah.

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup anjlok ke Rp 14.123 per dolar AS pada hari ini (21/10)

Senada Analis DC Futures Lukman Leong juga meyakini rupiah berpotensi kembali melanjutkan pelemahan. Menurutnya, laju penguatan the greenback belum akan berhenti seiring para pelaku pasar yang cenderung masih akan risk off sehingga akan kembali menekan rupiah.

Lukman menghitung, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.075 - Rp 14.200 per dolar AS pada hari ini. Sedangkan Alwi memproyeksikan, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp 14.095 - Rp 14.175 per dolar AS.

Sekedar mengingatkan, di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 14.123 per dolar AS dan menjadikannya sebagai mata uang dengan pelemahan paling dalam di Asia pada perdagangan Kamis (21/10).

Bernasib serupa, rupiah di kurs referensi Jisdor juga turut mencatatkan kinerja yang lesu. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.133 per dolar AS atau melemah 0,38% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Selanjutnya: Pertumbuhan penjualan toko Ramayana (RALS) baru akan terlihat di tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×