kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah diproyeksi akan melemah


Minggu, 11 Agustus 2013 / 18:56 WIB
Rupiah diproyeksi akan melemah
ILUSTRASI. Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Sunarti Agustina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pada Jumat (9/8) lalu, rupiah di pasar spot sempat ditutup menguat 0,41% menjadi 10.276 per dolar AS (USD) dibanding hari sebelumnya. Sementara itu, kurs tengah bank Indonesia (BI), rupiah melemah menjadi 10.288.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual menilai, kondisi rupiah pada Senin (12/8) nanti akan mendapat banyak tekanan dari buruknya data pertumbuhan ekonomi kuartal II. Selain itu, rupiah juga masih tertekan oleh tingginya laju inflasi dan bengkaknya defisit neraca perdagangan dalam negeri.

Dari sisi global turunnya data pengangguran di Amerika baru-baru ini juga turut menopang pergerakan dollar sehingga mampu menguat terhadap rupiah.

Sedangkan menurut Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures, rupiah juga tertekan oleh kehawatiran pasar terhadap kenaikan tingkat suku bunga dan tingginya inflasi. Itu telah mengurangi minat investor terhadap rupiah.

Ariston memperkirakan, hari ini rupiah kembali tertekan di kisaran Rp 10.200 – Rp 10.400 per dolar AS. Tekanan ini akan dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap makin muramnya prospek pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Tekanan lain juga diakibatkan oleh aksi tunggu pasar terhadap hasil rapat dewan gubernur BI 15 Agustus mendatang.  Sementara itu David memperkirakan, Senin (12/8) akan rupiah tertekan di kisaran Rp 10.220 – Rp 10.290 per dolar AS. " Melemahnya ekspor komoditas dalam negeri dan tingginya impor hingga akhir tahun" ujar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×