Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah di pasar spot melemah tipis di hadapan dollar AS. Meski demikian, mata uang Garuda masih punya kans menguat pada perdagangan Selasa (1/8).
Mengutip Bloomberg, Senin (31/7), nilai tukar rupiah melemah 0,01% ke level Rp 13.325 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah terapresiasi 0,02% ke level Rp 13.323 per dollar AS.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai, kurs rupiah masih berpotensi menguat dengan dukungan ekspetasi pasar terhadap rilis data inflasi Indonesia pada Selasa (1/8), yang diperkirakan stabil di rentang 3%-4%. "Pasar optimistis," katanya, Senin.
Namun, Faisyal mengingatkan, tetap ada sentimen negatif yang dapat memicu rupiah tertekan kembali. Salah satunya, isu geopolitik Korea Utara terkait pengujian rudal. "Kalau isu itu kembali muncul, dapat menganggu penguatan rupiah," imbuhnya.
Sementara, Ekonom BCA David Sumual menyebut, kurs rupiah saat ini berada dalam posisi stabil. Ia menilai, sentimen positif seimbang antara dollar AS dan rupiah.
Sebab, rilis data PDB AS pada Jumat (28/7) malam menunjukkan kenaikan dari 1,4% menjadi 2,6%. Sementara, data ekonomi Indonesia juga positif, terutama pencapaian foreign direct investment (FDI) yang dirilis pekan lalu. Ini merupakan faktor pendukung sehingga rupiah hari ini hanya terkoreksi tipis. "Hari ini relatif flat," kata David.
Untuk itu, prediksi David, Selasa (1/8), rupiah masih tetap akan stabil di rentang Rp 13.300-Rp 13.360 per dollar AS. Sedangkan, Fasiyal meramalkan rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp 13.300-Rp 13.330 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News