Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah menguat pada perdagangan sesi Asia seiring tekanan yang melanda dollar AS. Di pasar spot, Senin (31/7) pukul 12.55 WIB, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,03% dibanding penutupan pekan lalu ke level Rp 13.320 per dollar AS.
"Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) Jumat pekan lalu mengecewakan sehingga mendukung rupiah," kata Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures dalam catatan, Senin.
Ekonomi AS kuartal II-2017 dilaporkan tumbuh 2,6% dibanding kuartal sebelumnya 1,4%. Namun pada periode sama, data indeks PDB AS yang menjadi tolak ukur inflasi menunjukkan penurunan menjadi 1% dibanding sebelumnya 1,9%. Sedangkan pertumbuhan biaya tenaga kerja menunjukkan perlambatan menjadi 0,5% dari sebelumnya 0,8%.
"Dua data terakhir tersebut meredam ekspektasi pelaku pasar akan kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed. Rendahnya inflasi di AS masih menjadi sorotan para pejabat Federal Reserve, termasuk sang pimpinan Janet Yellen," imbuh Putu.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat probabilitas kenaikan suku bunga di AS pada bulan Desember masih di bawah 50%.
Putu memperkirakan, rupiah memiliki potensi melanjutkan penguatan di sisa perdagangan hari ini, dengan target ke kisaran Rp 13.315 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News