Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat 0,10% di pergerakan pasar Senin (16/8), dan ditutup di level Rp 14.373 per dolar AS. Sedangkan kurs Jisdor menguat tipis 0,03% ke level Rp 14.383 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sentimen positif rupiah berasal dari faktor eksternal dan internal.
Dari eksternal, ia melihat rupiah terbantu oleh koreksi dolar AS setelah data sentimen konsumen AS yang turun ke level terendah sejak 2011.
“Data tersebut meningkatkan kekhawatiran penurunan aktivitas ekonomi, yang sekaligus meredakan kekhawatiran mengenai tapering The Fed,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (16/8).
Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan SBN pada 2022 senilai Rp 991,3 triliun
Selain itu, survei dari University of Michigan menunjukkan indeks sentimen konsumen turun menjadi 70,2 di bulan Agustus dari pembacaan akhir 81,2 pada Juli.
Sedangkan dari dalam negeri, Alwi melihat sentimen datang dari pidato presiden Joko Widodo kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi di angka 5%-5,5%.
Untuk Rabu (18/8), Alwi perkirakan pasar akan tertuju pada neraca perdagangan, yang diperkirakan surplus US$ 2 miliar, lebih besar dari bulan sebelumnya US$ 1,32 miliar.
“Data tersebut bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah,” tutur Alwi.
Sementara itu dari eksternal, ia melihat pasar fokus akan tertuju pada Federal Open Market Committee (FOMC) minutes dan komentar dari Ketua The Fed Jermoe Powell yang akan diadakan pada 18 Agustus 2021.
Alwi perkirakan pergerakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.350 per dolar AS -Rp 14.390 per dolar AS pada perdagangan Rabu (18/8).
Selanjutnya: Jelang Hari Kemerdekaan RI, IHSG Loyo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News