Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (15/1). Baik sentimen global maupun domestik disebut akan menguntungkan rupiah.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sentimen eksternal yang akan mendorong penguatan rupiah pada Jumat (15/1) adalah rencana Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan merinci RUU stimulus, yang diperkirakan bernilai US$ 2 triliun.
“Sentimen tersebut juga bisa meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi global umumnya, khususnya ekonomi AS, yang bisa mendorong investor melirik aset berisiko. Stimulus ini bisa melemahkan dolar, namun jika investor justru berpacu pada inflasi, di mana ketika inflasi naik, maka prospek tapering juga meningkat. Hal ini bisa menguatkan dolar AS,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/1).
Baca Juga: Ini sentimen yang membuat rupiah ditutup menguat ke Rp 14.059 per dolar AS
Sementara dari dalam negeri, Alwi melihat rupiah akan diuntungkan oleh rilis data neraca perdagangan. Di mana, neraca perdagangan bulan Desember 2020 iperkirakan surplus US$ 2,3 miliar. Dus Alwi melihat secara keseluruhan sentimen masih akan mendukung penguatan rupiah.
Dia pun memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.980 - Rp 14.200 per dolar AS pada Jumat (15/1)
Pada Kamis (14/1), rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 0,01% ke Rp 14.059 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru tercatat mengalami pelemahan. Mata uang Garuda ini ditutup turun tipis 0,07% ke Rp 14.119 per dolar AS
Selanjutnya: Dorong inklusi keuangan, Standard Chartered gandeng Bukalapak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News