kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.517   93,00   0,57%
  • IDX 6.814   -93,16   -1,35%
  • KOMPAS100 983   -14,27   -1,43%
  • LQ45 755   -10,03   -1,31%
  • ISSI 222   -3,24   -1,44%
  • IDX30 391   -5,72   -1,44%
  • IDXHIDIV20 458   -7,53   -1,62%
  • IDX80 110   -1,48   -1,32%
  • IDXV30 114   -1,57   -1,36%
  • IDXQ30 126   -2,19   -1,71%

Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (23/6), di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran


Senin, 23 Juni 2025 / 06:22 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (23/6), di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran
ILUSTRASI. Pergerakan rupiah diprediksi akan semakin tertekan seiring memanasnya konflik geopolitik pasca keterlibatan AS dalam konflik Iran-IsrANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah diprediksi akan semakin tertekan seiring memanasnya konflik geopolitik pasca keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik Iran-Israel.

Mengutip Bloomberg mencatat rupiah spot menguat tipis 0,06% ke level Rp 16.397 per dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (20/6). Dalam sepekan, rupiah spot melemah 0,57%.

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, rupiah spot menguat seiring pelemahan dolar AS  akibat komentar agresif Ketua The Fed Jerome Powell soal suku bunga. 

Baca Juga: Geopolitik Makin Panas, Rupiah Diproyeksi Tertekan pada Senin (23/6)

“Powell tidak berkomitmen terhadap pemangkasan suku bunga di masa mendatang dan bahkan memangkas prospek pemangkasan suku bunga bank sentral untuk tahun 2026,” papar Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (20/6). 

Pun, Gedung Putih sempat membantah keterlibatan AS dalam konflik Iran-Israel. Ini membantu menahan sentimen risk-off pasar dari aset berisiko macam rupiah.

Namun, nyatanya pada Minggu (22/6) Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan serangan bom terhadap tiga wilayah nuklir Iran. 
Ibrahim menyebut ini bakal memperkeruh ketegangan Timur Tengah dan memancing keterlibatan negara-negara lain seperti Rusia, China, dan Korea Utara. 

Senada, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong bilang pengeboman yang dilakukan AS ini bakal otomatis memicu sentimen risk-off dari domestik, lantaran Indonesia adalah negara emerging market. 

Lukman bilang tak ada sentimen khusus yang bakal dicermati pasar pada hari ini, selagi fokus akan banyak tertuju pada kelanjutan situasi di Iran pasca serangan Trump.

“Untuk jangka pendek, rupiah diperkirakan masih akan tertekan dan belum bisa menguat,” kata Lukman kepada Kontan, Minggu (22/6). 

Baca Juga: Efek Serangan AS ke Iran: Harga Minyak Terancam Naik dan Rupiah Tertekan

Sentimen lain yang mungkin dipantau pasar untuk ke depannya adalah perkembangan kebijakan tarif Trump, mengingat ambang batas penundaan makin mendekati, yakni pada awal Juli.

Lukman memprediksi pada perdagangan Senin (23/6) rupiah bakal bergerak dalam rentang Rp 16.350 – Rp 16.500 per dolar AS dengan kecenderungan melemah. 

Sementara proyeksi Ibrahim, pergerakan rupiah akan berada dalam rentang Rp 16.350 – Rp 16.400 per dolar AS.

Selanjutnya: Portofolio Kepesertaan UUS Asuransi Asei Resmi Dialihkan ke Jasindo Syariah

Menarik Dibaca: Promo KFC Belanja Rp 20.000 Dapat 2 Kupon Hemat, Paket Ayam Diskon sampai 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×