kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.724   -10,91   -0,14%
  • KOMPAS100 1.201   -0,63   -0,05%
  • LQ45 959   0,26   0,03%
  • ISSI 232   -0,50   -0,21%
  • IDX30 492   -0,06   -0,01%
  • IDXHIDIV20 592   0,92   0,16%
  • IDX80 137   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 143   0,06   0,04%
  • IDXQ30 164   0,05   0,03%

Rupiah Diprediksi Melemah Pada Perdagangan Selasa (27/2)


Selasa, 27 Februari 2024 / 05:55 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah Pada Perdagangan Selasa (27/2)
ILUSTRASI. Analis memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada perdagangan Selasa (27/2).ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah di Senin (26/2). Di pasar spot, rupiah melemah 0,21% ke Rp 15.630 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) melemah 0,29% ke Rp 15.635 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus saat ini tertuju pada data indeks harga PCE AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis akhir pekan ini.

Beberapa pejabat Fed juga akan menyampaikan pidato pada akhir pekan ini yang diperkirakan akan mengulangi kembali prospek bank mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di tengah kekhawatiran atas tingginya inflasi.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.630 Per Dolar AS pada Hari Ini (26/2)

Selain itu, fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen (CPI) Jepang untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti berada dalam kisaran target tahunan Bank of Japan sebesar 2%.

"Sehingga memberikan dorongan yang lebih kecil bagi bank sentral untuk memulai pengetatan kebijakan secara agresif," tulisnya dalam riset harian, Senin (26/2).

Dari dalam negeri, fokus tertuju pada inflasi dengan harga BBM nonsubsidi dan barang pokok yang meningkat. Menurutnya, sekalipun ada kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, hal ini akan lebih mempengaruhi BBM non subsidi yang volume atau konsumsinya terhadap total keseluruhan cenderung terbatas.

"Sehingga sekalipun ada kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga BBM non subsidi, dampaknya tidak akan signifikan," paparnya.

Untuk Selasa (27/2), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.620 - Rp 15.670 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×