kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah diprediksi kembali pada perdagangan Jumat (12/11), cermati sentimennya


Jumat, 12 November 2021 / 06:25 WIB
Rupiah diprediksi kembali pada perdagangan Jumat (12/11), cermati sentimennya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali mencatatkan tren negatif pada perdagangan Kamis (11/11). Di pasar spot, rupiah ditutup terkoreksi 0,17% ke level Rp 14.278 per dolar Amerika Serikat (AS).

Setali tiga uang, ternyata pelemahan juga terjadi di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.288 per dolar AS atau melemah 0,24% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengungkapkan, pelemahan rupiah pada Kamis (11/11) dipicu oleh lebih tingginya data inflasi AS dari perkiraan. 

Adapun, semalam data Consumer Price Index (CPI) AS menunjukkan lonjakan 6,2% pada bulan Oktober. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 5,9%.

“Dalam jangka pendek ini akan jadi beban bagi rupiah karena kekhawatiran pasar akan sedikit naik imbas data tersebut. Jadi kemungkinan besar rupiah Jumat (12/11), masih akan tertekan dan melemah,” kata David ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/11).

Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor juga melemah 0,24% ke Rp 14.288 per dolar AS pada Kamis (11/11)

Lebih lanjut, secara sentimen David juga menilai rupiah kurang diuntungkan karena harga komoditas yang berada dalam tren penurunan. Ia bilang, dalam beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah cukup berbanding lurus dengan pergerakan komoditas. 

Selain itu, David menyebut jelang akhir tahun seperti saat ini, kebutuhan akan dolar AS di pasar mengalami kenaikan. Hal ini pada akhirnya juga berpotensi jadi sentimen negatif untuk rupiah.

Senada, analis DC Futures Lukman Leong juga meyakini rupiah pada Jumat (12/11) akan kembali tertekan pasca rilis data inflasi AS. Namun, menurutnya pelemahan akan jauh terbatas seiring terdapat sentimen positif dari dalam negeri.

“Kasus Covid-19 yang terus semakin terkendali bisa jadi sentimen positif. Selain itu, pasar mengekspektasikan Indonesia akan kembali mencatatkan surplus perdagangan di atas US$ 5 miliar yang akan dirilis Senin (15/11) depan yang turut jadi sentimen positif,” imbuh Lukman.

Lukman memperkirakan rupiah pada Jumat (12/11) akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.200 - Rp 14.350 per dolar AS. 

Sementara hitungan David, rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.250 - Rp 14.300 per dolar AS.

Selanjutnya: Per September, transaksi mata uang lokal (LCS) Indonesia-Jepang sentuh US$ 109,4 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×