CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah diprediksi kembali melemah pada hari ini (21/9), ini katalis yang menyeretnya


Selasa, 21 September 2021 / 08:10 WIB
Rupiah diprediksi kembali melemah pada hari ini (21/9), ini katalis yang menyeretnya


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Fokus investor yang masih menanti hasil pertemuan Federal Reserve yang dilakukan pekan ini diprediksi membuat rupiah kembali melemah pada perdagangan hari ini (21/9).

Sekedar mengingatkan, Senin (20/9), rupiah spot melemah 0,14%, dan ditutup di level Rp 14.243 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, rupiah Jisdor turun 0,13% ke level Rp 14.251 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, posisi dolar AS saat ini ada di atas angin karena pelaku pasar berspekulasi apakah The Fed akan mengumumkan rencana pengurangan pembelian obligasi dalam pertemuan FOMC di pekan ini.

Keunggulan the greenback sebagai aset safe haven bertambah dengan kasus utang dari pengembang raksasa China Evergrande.

Baca Juga: Loyo, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.243 per dolar AS pada hari ini (20/9)

Diketahui, China Evergrande memiliki utang jumbo, nilainya sekitar US$ 300 miliar, dan tengah kesulitan keuangan. Selain itu, Evergrande juga harus membayar bunga obligasi sebesar US$ 83,5 juta, yang jatuh tempo pada Kamis (23/9).

Saat ini, Evergrande dikabarkan hanya bisa membayar utang kepada beberapa investor dalam bentuk real estat. Ini memicu penjualan di pengembang lain dan pemberi pinjamannya.

“Ketakutannya adalah bahwa tanpa bailout, keruntuhan yang berantakan atau likuidasi bergejolak melalui sektor properti China pada saat pertumbuhan sudah terlihat rapuh,” jelas Ibrahim.

Karena itu, Ibrahim pun memperkirakan, rupiah kembali melemah dan bergerak dalam rentang Rp 14.230 – Rp 14.270 per dolar AS untuk hari ini (21/9).

Selanjutnya: Siasat Waskita Karya (WSKT) keluar dari tekanan utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×