Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rupiah kembali minim sentimen domestik. Imbasnya, mata uang garuda sulit mengungguli dollar AS.
Di Pasar spot, Jumat (13/5) rupiah melemah 0,2% di Rp 13.325 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah tipis 0,009% ke level Rp 13.311.
Pengamat Ekonomi dan Pasar Uang Farial Anwar memaparkan, hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2016 membawa dampak negatif pada nilai tukar dan pasar modal. Sedangkan dari eksternal, data - data positif AS membuat USD menguat. Apalagi mendekati pemungutan suara terkait Brexit.
Namun, secara keseluruhan kondisi ekonomi Indonesia tidak buruk. Ini terlihat dari membaiknya data inflasi, cadangan devisa hingga penjualan ritel. "Harga komoditas andalan ekspor Indonesia pun mulai menguat sehingga akan berdampak positif pada ekonomi dalam negeri," tutur Farial.
Sementara ekonomi AS sebenarnya tidak sebaik perkiraan meski tidak seburuk tahun lalu. Suku bunga The fed belum akan naik di bulan Juni sehingga menahan penguatan dollar AS.
"Sayangnya, belum ada data - data baru yang dapat mendukung rupiah," lanjut Farial.
Oleh karena itu, Farial menduga rupiah pada Senin (16/5) akan kembali melemah meski terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News