kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Diperkirakan Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (25/3)


Minggu, 24 Maret 2024 / 20:08 WIB
Rupiah Diperkirakan Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (25/3)
ILUSTRASI. Rupiah diperkirakan melemah di perdagangan awal pekan, Senin (25/3). Nilai tukar rupiah masih diliputi sentimen risk-off dari faktor eksternal.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan melemah di perdagangan awal pekan, Senin (25/3). Nilai tukar rupiah masih diliputi sentimen risk-off dari faktor eksternal.

Mengutip Bloomberg, Jumat (22/3), rupiah spot melemah sekitar 0,73% secara harian ke level yang ditutup pada level Rp15.783 per dolar AS. Senada, rupiah Jisdor melemah sekitar 0,71% ke level Rp 15.773 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah di akhir pekan berkaitan dengan dolar AS yang berbalik menguat (rebound) cukup tajam. Hal itu menyusul serangkaian data ekonomi Amerika yang lebih kuat dari perkiraan seperti klaim pengangguran, manufaktur dan penjualan rumah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, dolar AS menguat pada level tertingginya dalam 3 minggu karena penurunan suku bunga Swiss National Bank (SNB) membayangi prospek Fed. Bank sentral Swiss memangkas suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 1,50% pada Kamis (21/3).

Baca Juga: Rupiah Bertekuk Lutut di Hadapan Dolar AS, Melemah 1,17% Dalam Sepekan

Akibatnya, dolar melonjak karena SNB secara tak terduga memangkas suku bunga, menjadi bank sentral besar pertama yang melakukan hal tersebut setelah siklus kenaikan suku bunga yang diperpanjang akibat COVID-19 pandemi. Di sisi lain, The Fed secara tajam meningkatkan prospek pertumbuhannya pada tahun 2024. 

"Meskipun bank sentral diperkirakan masih akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, sikapnya yang relatif hawkish, dibandingkan dengan bank sentral lainnya, diperkirakan akan menguntungkan dolar," ungkap Ibrahim dalam risetnya, Jumat (22/3).

Dari internal, Ibrahim menambahkan, kegiatan investasi pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah mulai meningkat dan investor sudah tak lagi wait and see. Pola kegiatan belanja modal juga sudah mulai meningkat secara signifikan, setelah sempat mengalami penurunan.

Walaupun demikian, Ibrahim memproyeksi rupiah kemungkinan fluktuatif kemudian ditutup melemah di rentang Rp 15.770 - Rp 15.880 per dolar AS pada perdagangan, Senin (25/3).

Lukman turut melihat rupiah kemungkinan akan melemah terbatas di perdagangan, Senin (25/3). Dia memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.700 - Rp15.850 per dolar AS.

Investor masih akan memantau perkembangan dari serangan teroris di Rusia yang berpotensi memicu sentimen risk off dan kembali menguatkan dolar AS pada perdagangan awal pekan.

Baca Juga: Rupiah Melemah 1,17% Sepekan, Simak Penyebab dan Prospek Mata Uang Garuda

Selain itu, pekan depan tidak banyak data ekonomi penting, baik dari internal maupun eksternal. Sehingga, investor akan terfokus pada data inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) AS di Jumat (29/3) pekan depan.  

"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (24/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×