Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ditutup flat pada perdagangan Rabu (12/2), rupiah diprediksi masih akan bergerak secara terbatas pada perdagangan Kamis (13/2) hari ini.
Merujuk Bloomberg, pada perdagangan Rabu (12/2) rupiah ditutup menguat tipis 0,01% ke level Rp 13.674 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan Selasa (11/2), mata uang garuda ini berada di level Rp 13.675.
Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,20% menjadi Rp 13.659 per dolar AS. Tidak adanya sentimen baru yang signifikan mengakibatkan rupiah dan dolar AS tarik-menarik.
Baca Juga: Rupiah menguat tipis ke level Rp 13.674 per dolar AS pada Rabu (12/2)
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan pada esok hari, masih belum ada sentimen baru yang berarti. Menurut Alwi, virus corona sudah tidak lagi terlalu berarti sementara dari dalam negeri juga tidak ada data ekonomi yang akan rilis pada pekan ini.
“Mungkin yang bisa sedikit memberi tekanan terhadap rupiah datang dari testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengenai kondisi ekonomi AS. Tapi pasar sejauh ini sudah mengantisipasi, sehingga pengaruhnya tidak akan terlalu besar,” terang Alwi
Setali tiga uang, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih juga menyatakan hal yang serupa. Menurut Lana, untuk esok hari, pergerakan rupiah akan disebabkan oleh faktor teknikal.
Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI hari ini menguat ke Rp 13.659 per dolar AS
“Saya kira kalau melihat level saat ini, sudah cukup menarik dibeli. Sehingga akan ada potensi pelemahan karena aksi profit taking, meski demikian pelemahan tidak akan terlalu dalam,” tambah Lana.
Pada perdagangan besok, Lana memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.680 per dolar AS hingga Rp 13.700 per dolar AS dengan kecenderungan melemah. Sementara Alwi memprediksi rupiah akan menguat dan berada di level Rp 13.645 per dolar AS hingga Rp 13.705 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News