Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot di perdagangan Selasa (11/5) ditutup stagnan di level Rp 14.198 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, kurs rupiah spot menguat 1,61%.
Sedangkan kurs Jisdor melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.203 per dolar AS dari Rp 14.198 per dolar AS. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa dolar AS menguat tipis terhadap mata uang lainnya sehari menjelang rilisnya data inflasi AS di bulan April, termasuk indeks harga konsumen inti (CPI).
Investor mencermati inflasi karena Federal Reserve tidak akan mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan moneter dovishnya sampai mereka melihat inflasi yang lebih tinggi, kenaikan upah, dan tingkat pekerjaan yang kuat, dengan rata-rata 1 juta pekerjaan diciptakan. Presiden Chicago Fed Bank Charles Evans menyatakan hal tersebut pada Senin (10/5).
“Di Asia, Bank of Japan memperingatkan bahwa ketidakpastian pemulihan ekonomi Jepang dari Covid-19 dapat membayangi konsumsi layanannya dan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah stimulus untuk mendukung ekonominya, menurut ringkasan pertemuan kebijakan bulan April,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Rupiah stagnan menjelang rilis inflasi AS
Untuk dalam negeri, ada penjualan ritel Indonesia terus menunjukkan tanda pemulihan meski masih terjadi kontraksi pada Maret 2021. Namun, sebulan kemudian kontraksi itu diperkirakan sudah hilang.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2021 sebesar 187,9. Angka tersebut naik 6,1% dibandingkan bulan sebelumnya secara month on month (mom).
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) bakal tebar dividen US$ 18 juta, catat jadwalnya
Dia juga menambahkan bahwa pada April 2021, BI memperkirakan IPR berada di 209,3, naik 11,4% dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan April 2020, terjadi pertumbuhan 9,8%. "Peningkatan penjualan eceran diprakirakan sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat Ramadan, keadaan musim dan cuaca yang mendukung, serta banyaknya program diskon," sebut laporan BI.
Ibrahim menilai rupiah akan berfluktuasi tetapi ditutup menguat di rentang Rp 14.180 per dolar AS–Rp 14.225 per dolar AS pada perdagangan perdana pekan depan.
Baca Juga: IHSG melemah 0,63% ke 5.938 pada Selasa (11/5), perdagangan terakhir sebelum Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News