kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah bisa menguat lagi pada pertengahan pekan ini


Selasa, 16 Juni 2020 / 19:09 WIB
Rupiah bisa menguat lagi pada pertengahan pekan ini
ILUSTRASI. Pada kurs tengah BI, rupiah menguat 0,51% atau 73 poin menjadi Rp 14.155 per dolar AS.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah berpeluang kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (17/6). Fundamental ekonomi Indonesia diyakini masih akan menopang penguatan meski secara teknikal rupiah berpotensi melemah.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (16/6) rupiah ditutup menguat 0,18% ke level Rp 14.090 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat 0,51% atau 73 poin menjadi Rp 14.155 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs rupiah masih punya peluang besar untuk menguat pada Rabu (17/6)

Analis HFX International Ady Phangestu mengungkapkan, dari sisi fundamental pergerakan rupiah berpotensi melanjutkan penguatan. Hal tersebut didukung optimisme pasar akan kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19. "Faktor utama rupiah terus menguat, lebih didorong banyaknya utang yang diambil pemerintah melalui penerbitan obligasi," kata Ady kepada Kontan.co.id, Selasa (16/6).

Sementara itu, mata uang garuda dalam beberapa bulan terakhir sudah kembali bergerak naik ke kisaran perdagangan normal. Ditambah lagi pasar berjangka AS dan indeks awal Wall Street bergerak hijau.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan eceran April 2020 yang turun 16,9% (yoy) pada indeks penjualan riiil. Bahkan, survei tersebut memperkirakan bahwa penurunan bakal berlanjut, tercermin dari prakiraan IPR Mei 2020 yang terkontraksi 22,9% (yoy), disebabkan melorotnya kelompok komoditas yang disurvei.

Kontraksi terdalam pada subkelompok sandang sebesar 77,8% (yoy), lebih dalam dari kontraksi sebesar 70,9% (yoy) pada April 2020. "Secara teknis, semestinya rupiah melemah ke kisaran Rp 14.200 per dolar AS hingga Rp 14.250 per dolar AS dalam beberapa hari ke depan," ungkap Adhy.

Baca Juga: Tiga alasan mengapa BI perlu melonggarkan kebijakan suku bunga bulan ini

Untuk perdagangan Rabu (17/6), Ady memperkirakan pergerakan rupiah masih akan menguat di kisaran support Rp 13.900 per dolar AS dan potensi resistance Rp 14.100 per dolar AS. Jika posisi resistance berhasil ditembus, maka rupiah bisa melanjutkan pelemahan ke Rp 14.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×