Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah menjelang akhir pekan kemungkinan tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kurs rupiah berpotensi tertekan menghadapi dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah spot melemah 0,14% ke Rp 14.933 per dolar AS pada Kamis (4/8). Sementara itu, kurs rupiah Jisdor berada di angka Rp 14.929 per dolar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, rupiah akan melanjutkan pelemahan dalam kisaran Rp 14.904 per dolar AS-Rp 14.978 per dolar AS. Menurut Reny, pelemahan ini dipengaruhi aksi investor yang merespons pernyataan hawkish dari petinggi The Fed. Pasalnya, inflasi AS berpotensi masih berlanjut tinggi meskipun harus menghadapi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: IHSG Naik ke 7.057 Pada Kamis (4/8) Diiringi Net Buy Asing Rp 1,12 Triliun
Pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis data sektor ketenagakerjaan AS sebagai salah satu faktor pertimbangan kebijakan. Tingkat pengangguran AS diprediksi masih stabil sebesar 3,6% pada Juli 2022.
Volatilitas pasar juga meningkat karena adanya konflik geopolitik antara China dan Taiwan. "Dari domestik, pelaku pasar menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 dan cadangan devisa. Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh sebesar 5,15% yoy," kata Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (4/8).
Sementara itu, Analis DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, kurs rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (5/8) akan menguat terbatas. Kisaran pergerakannya berada di Rp 14.850-Rp 15.000 per dolar AS.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,08% ke Rp 14.929 Per Dolar AS Pada Kamis (4/8)
Pelaku pasar menantikan data cadangan devisa dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2022. Konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan di Indonesia akan bertahan di sekitar 5%.
Menurut Lukman, tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut akan memberikan efek positif bagi rupiah. "Namun, penguatan rupiah mungkin akan terbatas di tengah dolar AS yang kuat dengan pasar menantikan rilis data tenaga kerja AS pada malam harinya," ucap Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News