Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski nilai tukar rupiah telah menembus level Rp 13.600 per dollar AS, tetapi mata uang Garuda diyakini mampu kembali pulih. Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto memperkirakan, bulan Desember, pelemahan rupiah akan sedikit berkurang. Kejatuhan saat ini hanya merupakan antisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS di akhir tahun nanti.
“Sudah price in di Oktober dan November, jadi nanti di Desember sudah balik lagi,” ujarnya, akhir pekan ini.
Ia melihat kondisi demikian sudah pernah terjadi pada 2015 dan 2016. Apalagi, menurutnya, jika dana asing yang keluar sudah meningkatkan yield obligasi hingga di atas 7%, investor pasti akan kembali. Nilai tukar rupiah pun bisa kembali pulih.
Yang paling dekat, mata uang Garuda berpotensi menguat jika hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III membaik. Hasil itu disampaikan pada November nanti. Hanya saja kalau pertumbuhan ekonomi ternyata melambat dan inflasi meningkat, rupiah juga bisa kembali tertekan.
“Dari eksternal, begitu The Fed sudah menaikkan suku bunga dan sudah pasti siapa yang menggantikan Janet Yellen, rupiah akan kembali,” imbuhnya.
Sepekan ke depan, Rully menebak, rupiah akan bertengger di area Rp 13.525-Rp 13.650 per dollar AS. Sedangkan di akhir tahun bisa berada di kisaran Rp 13.400-Rp 13.500 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News