Reporter: Dimas Andi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang menguat pada Senin (19/2) besok. Hal ini seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap membengkaknya defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS).
Analis Global Kapital Investama Berjangka, Nizar Hilmy mengatakan, anggaran belanja AS berpotensi meningkat hingga US$ 1 triliun sehingga berpotensi memperbesar defisit anggaran. Kabar tersebut menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan dollar AS di pasar.
Sebagai informasi, pada tahun lalu saja anggaran belanja AS mengalami defisit hingga 3,4%. Padahal, batas wajar defisit anggaran belanja suatu negara hanya sampai 3%.
Keadaan semakin buruk manakala kebijakan pemangkasan pajak berpotensi mengurangi penerimaan pemerintah AS dari sektor perpajakan. “AS ingin memperbesar pengeluaran tapi pemasukan mereka justru sedikit,” kata Nizar.
Dari dalam negeri, Nizar melihat belum ada sentimen yang berpengaruh terhadap pergerakan rupiah pada perdagangan besok. Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.490-Rp 13.650 per dollar AS.
Adapun pada Jum’at (16/2) lalu, kurs spot rupiah di tutup pada level Rp 13.524 per dollar AS. Angka ini menguat 0,26% dibanding sehari sebelumnya. Jika dihitung selama sepekan, rupiah di pasar spot juga unggul 0,76% atas dollar AS.
Sementara itu, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) ditutup pada level Rp 13.570 per dollar AS pada Kamis (15/2) lalu. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,53% terhadap dollar AS. Rupiah juga sukses unggul 0,63% atas dollar AS jika dibandingkan pada perdagangan sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News