kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Berpotensi Melemah Pada Perdagangan Selasa (19/4)


Senin, 18 April 2022 / 18:17 WIB
Rupiah Berpotensi Melemah Pada Perdagangan Selasa (19/4)
ILUSTRASI. Di pasar spot, rupiah menguat 0,17% ke Rp 14.356 per dolar AS di akhir perdagangan Senin (18/4).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan besok, Selasa (19/4). Masalah geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) akan menjadi sentimen dalam pergerakan rupiah besok. 

Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,17% ke Rp 14.356 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (18/4). Sedangkan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,04% ke Rp 14.356 per dolar AS.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, besok pergerakan rupiah akan cenderung bergerak dalam kisaran sempit. Pasar juga menantikan rapat gubernur BI dengan kebijakan moneter yang diperkirakan akan tidak berubah.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Masih Bakal Berlanjut Beberapa Waktu ke Depan

"Pergerakan rupiah masih kuat tercermin dari kembali surplus besar dari perdagangan bulan Maret. Dengan harga komoditas yang masih tinggi, rupiah ke depan masih akan didukung oleh neraca perdagangan," ucap Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (18/4). 

Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pergerakan rupiah diperkirakan melemah terbatas dan sentimen yang mempengaruhinya masih terkait geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan kebijakan moneter AS.

"Rupiah cenderung bergerak datar meskipun di tengah penguatan dollar AS terhadap mata uang utama, Selain itu permintaan dolar meningkat, permintaan safe haven asset lainnya juga meningkat terindikasi dari kenaikan harga emas dan juga diikuti oleh kenaikan yield US Treasury ke level 2,88%," ucap Josua

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,05% ke Rp 14.356 Per Dolar AS Pada Perdagangan Senin (18/4)

Josua mengatakan kenaikan yield US Treasury pada hari ini merupakan level tertinggi sejak Januari 2019. Yield US Treasury 10 tahun tercatat naik 3 bps pada hari ini setelah dalam sepekan lalu naik sekitar 13 bps.

Lukman mengatakan hari ini dolar kembali mencapai rekor tertinggi baru dalam 2 tahun terhadap mata uang utama dunia oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh the Fed. 

"Dimana pejabat the Fed terakhir oleh gubernur the Fed NY silih berganti mendukung stance agresif dan kenaikan 50 bps pada pertemuan FOMC berikutnya bulan depan," ucap Lukman. 

Baca Juga: Ekonom Prediksi BI Belum Akan Mengerek Suku Bunga Acuan pada April 2022

Josua mengatakan nilai tukar rupiah diperdagangkan flat dalam perdagangan sepanjang hari ini. "Terindikasi dari dollar index yang bergerak menguat ke level 100,73 dimana level tersebut merupakan level tertinggi dollar index sejak April 2020," ucap Josua. 

Meskipun demikian, nilai tukar rupiah akan cenderung stabil ditopang oleh rilis data PDB Tiongkok pada kuartal satu 2022 yang tercatat 4,8% secara year-on-year (yoy) lebih tinggi dari perkiraan 4,2% dan data kuartal keempat 2021 yang tercatat 4,0%. 

Selain itu, rilis data neraca dagang Indonesia per Maret 2022 tercatat surplus US$ 4,53 miliar dimana kinerja ekspor bulan Maret yang tercatat tertinggi sepanjang sejarah yang turut membatasi pelemahan rupiah. 

Lukman memproyeksikan pada perdagangan besok Selasa (19/4) rupiah akan menguat terbatas berada di rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. Sementara Josua memperkirakan rupiah akan berada di level Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×