kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berpotensi melemah atas dolar AS pada perdagangan Senin (29/6)


Minggu, 28 Juni 2020 / 20:26 WIB
Rupiah berpotensi melemah atas dolar AS pada perdagangan Senin (29/6)
ILUSTRASI. Sepekan lalu, rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,85% ke level Rp 14.420 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Jumat (26/6).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diprediksi melemah pada Senin (29/6). Sepekan lalu, rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,85% ke level Rp 14.420 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Jumat (26/6).

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat justru menguat tipis 0,02% dalam sepekan. Pada penutupan akhir pekan lalu, rupiah di kurs Jisdor ditutup di level Rp 14.239 per dolar AS

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan, rupiah masih berpeluang melanjutkan tren pelemahan. Terlebih, menurutnya, pasar saat ini masih diselimuti ketidakpastian yang tinggi. Kendati demikian, Ibrahim memperkirakan, pelemahan rupiah cenderung terbatas.

Baca Juga: BI: Net kewajiban posisi investasi internasional Indonesia turun di kuartal I-2020

"Pasar saat ini masih cenderung akan menghindari aset berisiko seiring rilis dari IMF yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi. Ditambah lagi, gelombang kedua virus corona semakin menghantui setelah kasus positif semakin melonjak di berbagai negara," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (28/6)

Setali tiga uang, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, rupiah pada esok hari akan mengalami koreksi. Bhima menilai, dari sisi eksternal, penyebaran virus corona masih jadi sentimen utama penggerak rupiah.

“Kalau dari dalam negeri, laporan bank dunia memberikan sentimen negatif terhadap emiten BUMM karena adanya kenaikan utang BUMN disebabkan oleh penugasan-penugasan yg memberatkan perusahaan negara," jelas Bhima.

Hal ini, membuat rentan terjadi koreksi pada pasar modal sehingga memperbesar risiko aksi jual bersih. Padahal sebelumnya pelaku pasar banyak memborong saham BUMN karena ada stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan rencana dana talangan tapi tentunya saat ini pelaku pasar mulai realistis melihat faktor risiko.

Bhima memproyeksikan, rupiah akan mengalami pelemahan di level Rp 14.220 - Rp 14.350 per dolar AS pada Senin (29/6). Ibrahim menghitung pergerakan rupiah akan terbatas dan berada di rentang Rp 14.200 - Rp 14.250 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dollar AS Masih Rawan Terseret Pelemahan Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×