Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah. Di pasar spot, pasangan mata uang USD/IDR menguat tipis 0,05% menjadi 9.763, Selasa (21/5). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, dollar Amerika Serikat (AS) juga menguat 0,05% menjadi 9.765 dibanding hari sebelumnya.
Sedangkan, referensi kurs valuta asing Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 0,05% menjadi 9.765. Renny Eka Putri, pengamat pasar uang Bank Mandiri mengatakan, nilai tukar rupiah, kemarin, mendapatkan tekanan dari data tingkat kepercayaan konsumen di dalam negeri yang melemah.
Rilis BI, beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen dalam negeri di bulan April 2013 turun 3,1 poin jika dibanding bulan Maret. Pada saat bersamaan, rupiah mendapatkan tekanan dari rilis data neraca pembayaran Indonesia di kuartal I 2013 yang defisit US$ 6,6 miliar.
Dari sisi AS, nilai tukar dollar AS juga mendapatkan banyak topangan. Pertama, pasar berspekulasi bahwa membaiknya data ekonomi AS akhir-akhir ini akan mendorong bank sentral AS, Federal Reserve segera mengurangi stimulus moneter mereka Juli - Oktober nanti. Kedua, naiknya indeks kepercayaan konsumen dan penjualan rumah di AS turut mendukung kurs dollar AS.
Sebenarnya, rupiah tertopang Jisdor dan penunjukkan M. Chatib Basri sebagai Menteri Keuangan yang baru. Dengan Jisdor, pasar bisa mendapatkan referensi kurs yang kredibel atau representasi harga pasar yang terjadi. Selama ini, kurs yang hanya berdasarkan kuotasi tidak mencerminkan realisasi harga pasar. "Tapi karena topangan terhadap dollar AS lebih kuat, penguatan rupiah tertahan," kata Reny.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menambahkan, rupiah juga masih mendapatkan sentimen dari aksi tunggu pasar terhadap rilis data ekonomi terbaru dari dalam negeri. Selain itu, pasar menunggu kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan menjelang Ramadhan dan keputusan akhir subsidi BBM.
Daru juga mengatakan peluncuran acuan harga valas Jisdor cukup positif. Tapi, pasar masih lebih suka menggunakan acuan dari luar negeri karena acuan tersebut masih baru.
Daru dan Renny memprediksi, rupiah akan tertekan, hari ini. Rilis data penjualan rumah lanjutan dan angka pengangguran mingguan di AS yang diekspektasikan bagus akan membuat dollar AS menguat.
Daru memperkirakan, hari ini rupiah akan melemah di kisaran harga 9.780- 9.790. Renny memperkirakan, rupiah akan melemah terbatas di kisaran 9.746- 9.780.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News