Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi kembali melanjutkan tren positif pada perdagangan Rabu (16/3). Katalis positif dari dalam negeri diyakini bisa akan mendorong rupiah untuk kembali menguat pada hari ini.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, katalis positif akan datang dari rilis data neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Februari yang kembali surplus.
Sebagai informasi, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 3,83 miliar seiring dengan tingginya realisasi ekspor pada bulan Februari.
Menurut Reny, angka tersebut cukup mengejutkan karena di atas ekspektasi pasar. Alhasil, pasar pun merespons positif data tersebut yang pada akhirnya berpotensi mendorong inflow kembali mengalir di pasar saham pada perdagangan hari ini.
Di saat yang sama, dia menyebut pasar juga akan mengantisipasi jelang pertemuan Bank Indonesia dan The Fed pada pekan ini. Salah satu yang dinantikan adalah keputusan The Fed terkait kenaikan suku bunga acuan.
Baca Juga: Permintaan Aset Berisiko Naik, Rupiah Menguat ke Rp 14.327 Per Dolar AS Selasa (14/3)
“Jika melihat perkembangan terakhir, The Fed kemungkinan akan sedikit lebih tenang dan tidak akan se-hawkish sebelumnya dengan hanya menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Ini akan jadi sentimen positif untuk market ke depan,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (15/3).
Selain itu, ia juga melihat pasar akan menantikan pernyataan The Fed pasca rapat untuk melihat sinyal arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat tersebut ke depannya.
Pada perdagangan besok, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.290 - Rp 14.356 per dolar AS.
Pada hari ini, Selasa (15/3), rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,04% ke Rp 14.327 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah juga menguat 0,04% ke Rp 14.321 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News