Reporter: Danielisa Putriadita, Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya merevisi aturan domestic market obligation (DMO) batubara membawa sentimen positif bagi rupiah. Kemarin, rupiah di pasar spot menguat tipis 0,01% menjadi Rp 14,415 per dollar Amerika Serikat (AS). Versi kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah naik 0,51% menjadi
Rp 14.409 per dollar AS.
Menurut Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, penguatan rupiah karena faktor internal, yakni rencana pencabutan DMO yang diprediksi dapat mengerek ekspor batubara Indonesia. Jika ekspor batubara naik, otomatis neraca perdagangan berpeluang kembali surplus. "Kondisi ini baik untuk menstabilkan rupiah jelang pemilu 2019," kata dia, (30/7).
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menambahkan, kesepakatan AS dan Uni Eropa terkait penghentian perang dagang juga menopang rupiah. "Ini memberi harapan bisa juga terjadi dengan China," jelas dia.
Belum lagi, dana asing masih gencar masik ke pasar keuangan dalam negeri. "Sepertinya lelang SUN dengan target indikatif Rp 10 triliun positif hasilnya. Begitu juga dengan SBI," ujar David.
Prediksi David, rupiah hari ini cenderung menguat di rentang 14.370-14.440. Prediksi Ibrahim, rupiah berada di kisaran 14.347-14.427.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News