Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah mulai bertenaga. Di pasar spot, Kamis (19/9), pasangan USD/IDR ditutup menguat tajam 2,87% menjadi 10.999. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI) juga turun 1,86% menjadi 11.278.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah ditopang arus modal masuk dan kelanjutan stimulus moneter AS. Namun, penguatan rupiah tertahan kekhawatiran pasar akan fundamental ekonomi dalam negeri. "Pasar masih dibayang-bayangi kondisi current account kita," katanya.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kelanjutan stimulus AS mendorong penguatan sejumlah mata uang dunia termasuk rupiah. Albertus dan Rully memperkirakan, rupiah akan menguat besok.
Efek stimulus moneter AS dan aksi tunggu pasar terhadap data ekonomi dalam negeri akan menyokong gerak rupiah. Albertus memprediksi, sepekan ke depan, rupiah akan menguat di 10.630 - 11.100. Rully menduga, besok, rupiah akan menguat di kisaran 10.500- 11.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News