Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah pagi ini kian perkasa. Pergerakannya tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Salah satu faktor penguatan rupiah antara lain meredanya kecemasan terkait default Yunani. Kondisi itu menyebabkan permintaan aset-aset emerging market kian terdongkrak.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pagi ini, indeks MSCI Asia Pacific naik untuk kali pertama dalam seminggu belakangan. "Pasar optimistis, Uni Eropa akan menemukan solusi yang tepat guna menyelesaikan utang Yunani. Bursa saham Asia menanjak," jelas Mika Martumpal, currency analyst PT Bank Commonwealth di Jakarta kepada Bloomberg.
Catatan saja, pada pukul 09.32, rupuah menguat 0,2% menjadi 8.598 per dollar. Ini merupakan kenaikan harian tertinggi sejak 30 Mei lalu. Mika memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran 8.500 hingga 8.700 per dollar dalam tiga bulan ke depan.
Jika dihitung, sepanjang tahun ini, rupiah sudah terapresiasi sebesar 4,4% tahun ini. Penyebabnya, investor asing kian meningkatkan kepemilikan surat utang pemerintah sebesar 21% menjadi 237,79 triliun atau US$ 27,7 miliar hingga 17 Juni lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News