Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu panas selalu melekat pada Group Rajawali. Belum kelar rumor yang satu, muncul lagi isu yang lain. Kali ini, rumor kembali menghampiri salah satu entitas usahanya, yaitu PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Sumber KONTAN yang dekat dengan perusahaan ini membisikkan: Sime Darby Berhad akan mencaplok sebagian saham BWPT.
Pembeliannya akan dilakukan melalui dua opsi. Pertama, langsung membeli 37,64% saham BWPT dari Grup Rajawali. Opsi kedua, membeli 37% saham BWPT yang dikuasai oleh Felda.
Kabarnya, pembelian itu dilakukan juga untuk menghindari tender offer. Soalnya, jika pembelian dilakukan kembali oleh Felda, maka perusahaan tersebut bakal menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus menjadi pengendali. Alhasill, kareba ada perubahan pengendali, tender offer wajib dilakukan.
Lain halnya jika Sime Darby yang mencaplok 37,64% saham BWPT. Jika skenarionya seperti ini yang menjadi pilihan, tidak ada pemegang saham pengendali, lantaran Felda hanya menguasai sekitar 37% dan sisanya dipegang oleh masyarakat.
Direktur Rajawali Corpora Satrio Tjai menampik kabar tersebut. "Itu tidak benar," ujarnya saat dimintai konfirmasinya oleh KONTAN, Rabu (23/5).
Ada yang menyebut, rencana akuisisi oleh Sime Darby akan diumumkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BWPT yang rencananya digelar akhir bulan ini.
Soal itu, Satrio bilang, rumor yang beredar tidak relevan dengan RUPS. "Semua emiten memang harus RUPS," imbuhnya.
Nama Sime Darby sejatinya tidak asing lagi. Selain merupakan BUMN hasil merger beberapa perusahaan di Malaysia, Sime Darby juga sempat dikaitkan dengan BWPT. Kejadiannya terjadi pada 2016 silam. Sime Darby dikabarkan ingin mengakuisisi BWPT sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Namun, manajemen kala itu membantah kabar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News