Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) tak kunjung positif di kuartal I-2018. Perusahaan dengan lini utama kapal tunda dan tongkang ini mengalami rugi bersih yang besarannya lebih tinggi ketimbang posisi di kuartal I-2017.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, BBRM mencatatkan angka pendapatan usaha sebesar US$ 5,07 juta, turun 28,09% dibandingkan pendapatan usaha perusahaan di kuartal I-2017. Pendapatan usaha perusahaan yang melebihi 10% tercatat dengan PT Asmin Bara Bronang dan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, dengan pendapatan usaha BBRM dari kedua perusahaan ini tercatat masing-masing sebesar US$ 2,05 juta dan US$ 372.795.
Secara segmen, perusahaan memiliki dua segmen bisnis, yaitu bisnis usaha kapal tunda dan kapal tongkang serta armada penunjang lepas pantai.
Segmen kapal tunda dan kapal tongkang menyumbang pendapatan sebesar US$ 4,9 juta di kuartal I-2018, turun 5,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beban langsung di segmen kapal tunda dan kapal tongkanng ini mencapai US$ 4,13 juta. Di segmen ini BBRM masih mencatatkan laba sebesar US$ 339.730. Di segmen ini, BBRM mengoperasikan 34 kapal tongkang dan 35 kapal tunda.
Sementara, untuk segmen kapal penunjang lepas pantai, BBRM membukukan pendapatan US$ 177.916 dengan beban langsung mencapai US$ 1,5 juta. Alhasil, ditambah beban-beban lainnya, segmen ini membukukan kerugian yang cukup dalam, yakni US$ 2,08 juta. Di segmen kapal penunjang lepas pantai ini, perusahaan mengoperasikan lima unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dan 1 unit kapal Platform Supply Vessel (PSV).
Kinerja segmen kapal penunjang lepas pantai yang negatif ini akhirnya menggerus capaian laba bersih perusahaan.
Alhasil, di kuartal I-2018 BBRM mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 1,74 juta. Padahal, perusahaan sendiri pada kuartal I-2017 sudah membukukan rugi bersih sebesar US$ 760.212.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News