kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Robby Sumampow meninggal, inilah jejak bisnisnya di pasar modal dan hiburan


Senin, 12 Oktober 2020 / 11:07 WIB
Robby Sumampow meninggal, inilah jejak bisnisnya di pasar modal dan hiburan
Robby Sumampouw


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kabar duka datang dari keluarga pebisnis Robby Sumampow. Pengusaha terkenal asal Solo, Robby Sumampow ini meninggal dunia  di usia 76 tahun.

Robby Sumampow  meninggal dunia, Minggu (11/10) pukul 23.00 WIB di sebuah Rumah Sakit di Singapura. “Sudah lama sakit, sebelumnya juga kena stroke,” ujar kerabat Robby yang tak mau disebutkan namanya, ke Kontan (12/10).

Pengurus Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono Hadinoto menambajkan bahwa  ia mendapatkan kabar meninggalnya Robby Sumampow dari keponakan Robby pada Minggu tengah malam. "Robby memang sudah sakit sejak beberapa pekan lalu. Dalam beraktivitas belakangan Robby Sumampow juga sudah dibantu dengan kursi roda," ujar dia. 

Rencananya, Robby Sumampow akan akan dipulangkan ke Solo. Saat ini,  keluarga tengah menyiapkan prosesi tersebut.  Upacara pemakaman akan dilakukan di Rumah Duka Tiong Ting, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo. Robby adalah pengusaha properti dan hiburan.

Baca Juga: Hary Tanoe akan melepas 15,84% saham CMNP

Ia memiliki catatan panjang di dunia bisnis. Di dunia bisnis, ia biasa disebut dengan nama Robby Kethek. 

Namanya sebagai pebisnis mencuat di era Orde Baru. Dia pernah mengelola Porkas alias SDSB, undian berhadiah yang dikelola legal di era pemerintahan orde baru saat itu.

Robby juga terkenal dengan dekat dengan keluarga Cendana. Kedekatan dengan Jenderal LB Moerdani membuat nama Robby kian disegani dalam dunia bisnis.

Tali temali Robby dengan keluarga Cendana juga terekam jelas, salah satunya di perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

 Hingga tahun 2008, Robby tercatat sebagai komisaris dan Komisaris Utama di perusahaan jalan tol itu.

Baca Juga: BRAM ubah susunan direksi dan komisaris

Ada kisah menarik  Robby Sumampow di CMNP. Robby pula yang mengakhiri kongsi dagang antara Hary Tanoesoedibjo dengan Siti Hardiyanti Rukmana (Putri pertama Presiden RI ke 2 Soeharto) di CMNP.

Tak lagi di tangan Robby, belakangan Tutut sepertinya mengalihkan perusahaan ini ke tangan Feisal Hamka dan keluarganya.

Dalam dunia pasar modal, nama Robby Sumampow juga tercatat sebagai pemegang saham 23,92%  PT Indo Kordsa Tbk  (BRAM).

Emiten ini bergerak di  bisnis kain ban, benang nilon, polyester, benang serat industry atau benang filament buatan, 

BRAM lahir pada tahun 1981 dengan nama PT Branta Mulia sebagai perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara

Robby juga tercatat sebagai komisaris utama di  PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP). Meski di laman RTI tak tercantum dalam deretan  nama pemegang saham, keluarga Robby Sumampow tercatat mememiliki BKDP.

Bahkan, keluarga Robby masuk jajaran manajemen di perusahaan properti yang memiliki banyak landabank di Surabaya itu.

Pada tahun 2017 nama Robby Sumampow kembali mencuat dengan meminjamsewakan lahan di Tenabang, seluas 6.000 meter persegi kepada Pemprov DKI Jakarta untuk  para pedagang di Pasar Tanah Abang.

Sementara di tanah kelahirannya Solo, Robby Sumampow juga sempat membuat heboh dengan menjadi mualaf pada tahun 2013.

Ia juga sempat malakukan pencabutan Hak Guna Bangunan Benteng Vastenburg. Benteng Vastenburg, terletak di jantung Kota Solo, secara hukum dimiliki oleh beberapa orang swasta termasuk Robby. Sejak awal 1990-an, benteng yang dibangun Belanda bersamaan dengan Keraton itu ditukar guling oleh TNI, kemudian hendak dibangun hotel dan pusat bisnis.

Ia juga sempat bersengketa akta Yayasan Bakti Sosial Surakarta pada 2011. Robby dituduh memalsukan dokumen yayasan yang dia kelola bersama Lukminto, pemilik PT Sritex.

Dalam proses panjang persidangan, Robby dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 8 bulan penjara. Sejak itu Robby seperti menghilang dari Solo, dan lebih banyak berada di Singapura.

Baca Juga: Indo Kordsa tebar dividen US$ 3,3 juta

Sebagai taipan properti, gurita bisnis Robby Sumampow bertebaran dari Solo, Jakarta hingga bisnis resor dan kasino di Pulau Christmas, Australia. Di Jakarta, Robby adalah pemilik International Hailai Executive Club di Ancol.

Robby  yang lahir di Solo, tanggal 9 November 1944 ini juga dikenal  sebagai pemilik restoran dan hiburan serta Hotel Amarelo dan Akasia.

Dus, kini Robby harus meninggalkan sejumlah jejaknya. Ia pergi menghadap Ilahi.

Selamat jalan Pak Robby!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×