Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) hendak menawarkan saham perdana kepada publik atawa initial public offering (IPO) untuk dua anak usahanya. Target perolehan dana dari IPO ini ditaksir mencapai Rp 1,25 triliun.
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, dua anak usaha yang siap untuk IPO adalah PT Rajawali Perkebunan dan dan PT Phapros. RNI menargetkan keduanya melenggang ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2014.
"Sekarang masih dengan konsultan untuk mencari penjamin emisinya," kata Ismed, Rabu (13/2).
Ismed tidak mengatakan berapa besar jumlah saham yang akan dilepas. Ia hanya bilang, jumlahnya tidak boleh lebih dari 25%. "Tapi untuk Phapros, RNI harus tambah saham dulu sehingga ketika IPO kami masih mayoritas minimal 50,5%," kata Ismed.
Terkait dengan perolehan target dana, RNI menargetkan IPO Phapros akan menghasilkan Rp 250 miliar. Sedangkan PT Rajawali Perkebunan mencapai Rp 1 triliun.
"Dana ini akan diperuntukkan untuk investasi ekspansi khususnya lahan sawit," kata Ismed. Dari kedua anak perusahaan tersebut, Ismed masih belum mengetahui yang mana yang terlebih dahulu akan dilepas ke pasar. Sebab, ia harus melihat situasi dan kondisi pasar.
"Seperti sekarang kurang tepat kalau melepas saham perkebunan karena sedang rontok semua," terang Ismed.
RNI memang berencana untuk menambah seluas 37.000 hektare lahan sawit lagi. Saat ini, total luas areal lahan sawit milik RNI hanya sebesar 19.800 hektare.
"Jadi nanti totalnya ada sekitar 46.000 hektare. Selain dari IPO kita juga sudah mendapat kredit dari BRI sebesar Rp 2,8 triliun," kata Ismed.
Pada 2012, RNI membukukan laba Rp 453 miliar. Sedangkan laba bersihnya mencapai Rp 325 miliar. RNI juga meraup pendapatan Rp 5,8 triliun. Pendapatan ini paling banyak ditopang olah sektor gula yakni sebesar 62,5%.
Tahun ini, perusahaan perkebunan plat merah tersebut menargetkan pertumbuhan baik laba maupun pendapatan. Ancang-ancangnya, RNI akan meraup laba Rp 499 miliar dan pendapatan Rp 7,3 triliun. "Tahun 2017 kita harapkan laba RNI bisa mencapai Rp 1 triliun," tandas Ismed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News