kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko investasi Indonesia bakal turun


Minggu, 20 Maret 2016 / 21:25 WIB
Risiko investasi Indonesia bakal turun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Risiko investasi Tanah Air diterawang akan membaik hingga pengujung tahun 2016. Risiko berinvestasi di dalam negeri setidaknya tercermin pada angka Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Mengacu Bloomberg per Jumat (18/3), CDS Indonesia bertenor lima tahun sebesar 185,11, level terendah sejak Agustus 2015. Pencapaian tersebut juga membaik 19,48% (ytd) dari posisi akhir tahun 2015 yang tercatat 229,92.

Semakin rendah angka CDS berarti risiko berinvestasi di area tersebut semakin minim. Sebaliknya, semakin besar angka CDS menandakan risiko berinvestasi di suatu kawasan kian tinggi.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memproyeksikan, risiko investasi dalam negeri bakal membaik di waktu mendatang. Asal pergerakan rupiah tetap stabil. Data neraca perdagangan Indonesia juga diharapkan membaik.

Adapun per Februari 2016, neraca perdagangan Tanah Air surplus US$ 1,1 miliar. Pemerintah diharapkan juga senantiasa mengeksekusi berbagai program dan kebijakan yang telah direncanakan, semisal pembangunan infrastruktur guna menggairahkan ekonomi.

Made memprediksi, masih ada peluang bagi Bank Indonesia untuk kembali memangkas suku bunganya yang saat ini di level 6,75%. Asal inflasi dalam negeri terjaga.

"Melemahnya dollar AS akibat keputusan The Fed mengerek harga komoditas, termasuk minyak. Kondisi ini harus dicermati karena bisa berdampak pada inflasi," jelasnya. Pemerintah mematok target inflasi tahun 2016 di level 3% - 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×