Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penurunan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terjadi setelah rebound yang dialami oleh Ringgit Malaysia.
Mengutip Bloomberg, Kamis (28/7) pukul 17.35 WIB harga CPO kontrak pengiriman Oktober 2016 di Malaysia Derivative Exchange terkikis 0,78% di level RM 2.300 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
“Penguatan Ringgit Malaysia jelas mencederai harga CPO,” kata Rajesh Modi, Trader at Sprint Exim, seperti dikutip dari Bloomberg. Diprediksi penurunan ini akan mencoba mendekati level support kuatnya yakni di RM 2.250 per metrik ton.
Namun demikian di masa datang diduga harga CPO masih akan mampu mengembalikan kenaikannya. Sebab diduga ekspor CPO Malaysia ke India dan China akan naik lagi di bulan Agustus dan September 2016 nanti. Dugaan ini yang menjadi kekuatan bagi harga CPO untuk bertahan dan mencoba membalikkan keadaan.
Ditambah lagi laporan Intertek, sepanjang 1 – 25 Juli 2016 ekspor CPO Malaysia naik 15,1% menjadi 1 juta metrik ton dibanding periode yang sama bulan lalu. Sedangkan SGS mencatatkan pengiriman naik 15% menjadi 1,01 juta ton.
Kenaikan harga minyak kedelai seharusnya juga bisa mendukung tren positif harga CPO. Hanya saja untuk saat ini kekuatan ringgit lebih besar pengaruhnya terhadap harga CPO dan hal tersebut berimbas negative pada harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News